Selamat datang di dunia imajinasi kami. Sang petarung peluang. Kami disini untuk pertaruhan mata uang dua sisi. 50 : 50 chance.
Kami terbujuk untuk masuk ke dalam permainan kejam ini. Bagi kami ini pertaruhan segalanya. Peluang kami sudah sangat jelas, 50 : 50. Keji. Kami tidak siap untuk menjadi bagian 50 yang kelam.
Kami berekspektasi dengan perhitungan situasi dan kemampuan, tetapi tetap saja, lima puluh. Siapa yang berani pertaruhkan segalanya untuk 50 yang tidak pasti. Haha, tenang, kami cukup berani untuk ini. Eh tidak, itu mungkin hanya saya, bukan kami.
Permainan dimulai.
Dengan entah siapa yang memegang kendali. Kami hanya bermain dan menjalani peluang kami. Berharap alam semesta ini bertelepati dengan peluang-peluang kami.
Lawan kami sebenarnya ya kami sendiri, Melawan rasa takut kami, melawan apapun yang akan terjadi. Sayangnya, keberanian telah terperangkap dalam ketakutan di antara kami. Bahkan dirampas secara paksa dari jiwa kami.
Pikirku, untuk apa ku lanjutkan ini. Kalaupun untuk menunggu saja, saya kira peluang kami semakin kecil, eh tidak maksudku peluangku.
Hati ini menyela kencang : " Ayolah sudah ikuti dan lanjutkan saja permainan konyol ini. Toh kami, kita, mereka tidak tahu akan adanya permainan ini. Lanjutkan saja"
Baiklah, saya lanjutkan, tanpa kamu dan tanpa kata kami.
Saya hanya berdiri dengan serpihan kecil peluang dan berharap itu menjadi seutuhnya. Tidak lagi hanya saya, tapi akan segera menjadi kami.